Pendidikan Informal – Pendidikan ialah pokok dari pembangunan pribadi dan masyarakat yang berkembang. Tetapi, sejauh ini konsentrasi kita mungkin terlampau tertuju pada pendidikan resmi di sekolah atau perguruan tinggi. Tahukah Anda jika ada bentuk pendidikan lain yang masih sama keutamaan? Pendidikan ini atau pendidikan non resmi adalah salah satunya aspek yang tak bisa diremehkan. Lantas, apa sebenernya pendidikan informal itu? Bagaimana dia berperanan saat mencerdaskan bangsa dan seperti apakah contoh pendidikan ini itu?
Apa Itu Pendidikan Informal?
Pendidikan informal ialah pendidikan yang merujuk pada evaluasi yang terjadi di luar lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan resmi. Proses evaluasi ini sering kali memiliki sifat tidak terancang dan tidak memiliki kurikulum yang terang seperti pendidikan resmi. Tetapi, jangan salah, imbas dari pendidikan ini bisa benar-benar krusial saat membuat pengetahuan, ketrampilan, dan sikap seorang.
Ciri-ciri Pendidikan Informal
Lantas apa yang membandingkan di antara pendidikan resmi dan pendidikan informal. Berikut sejumlah karakter dan ciri-ciri dari pendidikan ini yang bisa Anda menjadikan dasar untuk mengelompokkannya:
1. Tidak Terlilit pada Waktu atau Tempat Tertentu
Salah satunya keunikan dari pendidikan informal ialah fleksibilitasnya. Evaluasi tidak terlilit pada agenda atau lokasi tertentu seperti dalam pendidikan resmi. Ini bermakna pribadi dapat belajar kapan pun dan dimanapun sesuai keperluan dan kenyamanan mereka. Untuk contoh, seorang bisa perdalam pengetahuan mereka tentang sejarah saat melihat dokumenter di dalam rumah mereka sendiri.
2. Minimnya Struktur Resmi
Pendidikan informal sering tidak memiliki struktur resmi yang terang seperti pada kurikulum sekolah. Evaluasi bisa terjadi lewat hubungan setiap hari, pembicaraan dengan rekan, atau lewat pengalaman pribadi. Walaupun tanpa instruksi yang ketat, evaluasi seperti ini masih tetap bernilai karena memungkinkannya pribadi untuk belajar dengan cara yang natural serta berkaitan dengan kehidupan setiap hari mereka.
3. Terpusat pada Keterkaitan Aktif
Ciri-ciri lain dari pendidikan informal ialah konsentrasi pada keterkaitan aktif pribadi pada proses evaluasi. Ini bermakna pribadi terturut langsung saat cari, mengeksploitasi, dan mendapat pengetahuan. Contohnya, seorang bisa pelajari ketrampilan baru lewat trial and error atau lewat pengalaman secara langsung di atas lapangan, tanpa perlu pelatih resmi.
4. Berbagai ragam Bentuk dan Sumber
Pendidikan informal bisa dijangkau lewat bermacam-macam dan sumber. Dimulai dari membaca buku, melihat video panduan, berperan serta dalam workshop komunitas, sampai berunding dengan sama-sama, semua adalah contoh beberapa sumber. Keanekaragaman ini memungkinkannya pribadi untuk sesuaikan style evaluasi mereka sesuai opsi dan keperluan mereka.
5. Penekanan pada Evaluasi Sepanjang Hayat
Pendidikan informal tempatkan penekanan yang kuat pada ide evaluasi sepanjang hayat. Ini bermakna evaluasi tidak stop sesudah seorang tinggalkan sekolah atau perguruan tinggi, tapi bersambung sepanjang hidup mereka. Dengan begitu, pendidikan ini memungkinkannya pribadi untuk selalu berkembang dan meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan baru sepanjang masa.
Contoh Pendidikan Informal
Sesudah pahami sejumlah karakter dari pendidikan ini di atas, Anda mungkin telah bisa pahami apa bentuk dari pendidikan informal. Untuk menegaskan pengetahuan, berikut beberapa contoh dari pemabahasan ini yang umum diketemukan dilingkungan sekitar:
1. Mentorship atau Tuntunan
Salah satunya bentuk pendidikan informal yang umum ialah mentorship atau tuntunan. Ini terjadi saat seorang belajar dari pengalaman atau pengetahuan seseorang lebih eksper pada bidang tertentu. Contohnya, seorang pemula pada dunia bisnis dapat belajar banyak dari tutor yang sudah sukses dalam industri itu.
2. Evaluasi Mandiri
Evaluasi mandiri meliputi kegiatan belajar yang sudah dilakukan dengan mandiri oleh pribadi tanpa ada pelatih resmi. Ini dapat berbentuk membaca buku, melihat panduan online, atau meng ikuti pelatihan online. Contoh riil dari ini ialah saat seorang pelajari bahasa asing lewat aplikasi belajar mandiri.
3. Dialog Barisan
Dialog barisan ialah cara lain untuk mendapatkan pendidikan ini. Lewat berunding dengan rekan atau sama-sama yang memiliki ketertarikan yang masih sama, seorang bisa tukar pengetahuan, pecahkan permasalahan, dan mendapatkan wacana baru. Dialog seperti ini dapat terjadi pada tempat kerja, di dalam rumah, atau di komunitas lokal.
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
Di luar kelas, ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau di luar sekolah yang bisa jadi sumber evaluasi informal. Dimulai dari club diskusi sampai teater, serta olahraga, semua sediakan peluang untuk pribadi untuk belajar dan tumbuh secara informal.
5. Pengajian
Di luar lingkungan sekolah, pengajian menjadi satu diantara tempat pendidikan informal pada bidang agama yang umum dijumpai di Indonesia. Melalui pengajian, peserta didik dibawa untuk sanggup mengeja al-quran dan belajar agama. Bentuk pendidikan non resmi ini dapat diadakan di dalam rumah dengan datangkan guru mengaji atau diadakan dengan bergerombol di beberapa masjid.
Selainnya contoh-contoh di atas, masih banyak lainnya beberapa bentuk yang bisa mendukung perubahan anak seperti beberapa organisasi pelajar, pesantren, dan tentu saja pendidikan di lingkungan keluarga.
Kenapa Pendidikan Informal Penting?
Pendidikan informal memiliki peranan yang tak terpungkiri dalam pembangunan pribadi secara holistik. Ini bukan hanya menolong dalam peningkatan ketrampilan tehnis, tapi juga saat membuat personalitas, sikap, dan beberapa nilai yang positif. Disamping itu, sering kali lebih fleksibel dan berkaitan dengan keperluan pribadi dan pasar kerja sekarang ini.
Dengan begitu, walaupun pendidikan resmi masih tetap penting, juga penting untuk mengaku dan hargai peranan dimainkan oleh saat membuat masyarakat yang berpengetahuan dan berbudaya.