Intoleransi – Indonesia ialah negara yang indah dengan keanekaragaman budaya, agama, dan suku bangsa. Tetapi, di tengah-tengah keanekaragaman ini, kadangkala ada sikap intoleransi.
Apa itu Intoleransi?
Intoleransi ialah sikap tidak bisa terima perbedaan. Seorang yang berlaku intoleran akan kesusahan untuk menghormati dan menghargai kepercayaan, opini, atau rutinitas seseorang yang berlainan dengan dianya. Mengakibatkan, bisa ada perselisihan sosial dan terhalangnya rasa persatuan nasional.
Kenapa sikap intoleransi ini dapat terjadi?
Ada banyak faktor sebagai penyebab intoleransi, salah satunya:
- Minimnya pengetahuan dan pengetahuan pada perbedaan. Pendidikan yang kurang tentang keanekaragaman budaya dan agama bisa membuat seorang mudah berprasangka jelek pada barisan lain.
- Pengalaman negatif di masa lantas yang memunculkan trauma atau prasangka. Contohnya, sebelumnya pernah jadi korban penghinaan karena perbedaan agama bisa membuat seorang susah untuk yakin dan terima barisan itu.
- Paparan informasi yang bias yang diterima dari lingkungan sekitar. Konsumsi sosial media yang tidak terfilter atau lingkungan pertemanan yang sempit bisa membuat seorang terkena informasi yang provokatif dan mengadu domba.
- Hati terancam pada jati diri diri kita. Globalisasi dan peralihan sosial yang cepat kadangkala memunculkan rasa kuatir dan tidak aman khususnya pada jati diri atau barisan. Ini bisa membuat seorang jadi lebih tidak nyaman pada perbedaan dan berusaha menjaga jati dirinya dengan terlalu berlebih.
- Intoleransi berbagai ragama di Indonesia adalah salah satunya contoh riil yang sering terjadi. Saat seorang tidak bisa terima dan menghargai kepercayaan agama lain, ini bisa memunculkan perselisihan sosial. Contohnya, melawan pembuatan rumah beribadah dan larang barisan agama tertentu dalam melaksanakan ibadah.
Mengatasi intoleransi ialah rintangan bersama
Untuk mengatasi intoleransi di Indonesia, sangat penting untuk tumbuhkan kesadaran masyarakat akan keutamaan beberapa nilai toleran.Salah satunya hal yang bisa dilaksanakan ialah secara terus-terusan terturut dalam dialog dan diskusi dan memberi pendidikan yang rata untuk masyarakat Indonesia supaya masyarakat luas sanggup berpikiran dengan terbuka dan krisis.
Menghambat penebaran informasi yang memiliki sifat provokatif dan mengadu domba. Literatur digital dan sosial media jadi penting agar dapat memfilter informasi yang diterima. Supaya masyarakat tidak bisa terpecah iris karena informasi hoaks, penting untuk mendidik anak supaya bisa berpikiran dengan krisis dan aktif sejak awal.
Mengaplikasikan pendidikan yang junjung tinggi beberapa nilai kebhinnekaan. Sejak awal, beberapa anak perlu diperkenalkan ide keanekaragaman dan keutamaan toleran.
Disamping itu, diperlukan peranan aktif dari semua pihak:
- Institusi pendidikan harus masukkan pendidikan tentang toleran dan kerukunan dalam kurikulum.
- Mass media perlu lebih terus-menerus menyampaikan content yang mempromokan persatuan dan tampilkan keanekaragaman Indonesia secara positif.
- Figur agama dan masyarakat bisa jadi jembatan untuk menurunkan kemelut dan mempromokan diskusi antarumat berbagai ragama.
pppptkbahasa yakin jika pendidikan ialah kunci untuk membuat masa depan lebih tolerir dan inklusif. Dengan memberi peluang pendidikan untuk semua susunan masyarakat Indonesia, kita bisa buka jalan untuk angkatan muda yang bisa hargai dan terima perbedaan.
Bantuan Anda untuk program beasiswa Sampoerna Foundation bisa menolong memutuskan rantai intoleransi dan buka jalan pendidikan yang bertambah luas untuk angkatan muda Indonesia.
Check link link ini untuk cari tahu bagaimana Anda bisa memberi kontributor riil untuk perkembangan Indonesia.